Tanpa aba-aba, tiba-tiba ada sosok bayangan yang hadir menyapa ke dalam benak, pikiran dan lamunan. Dia, sama sekali aku tidak begitu mengenali dengan pasti siapa namanya. Yang jelas, dulu aku hanya sekedar pernah melihatnya dan dalam beberapa sedikit waktu aku juga sempat bercengkerama dengan dirinya.
Pada detik ini, dengan sendirinya dan tanpa permisi, seketika terlintas kembali begitu nyata dalam ingatan tentangnya. Bagaimana cara dia begitu santun ketika bertutur dalam menata kata, sifat pemalunya saat dia berbincang dengan lawan bicaranya, pelan dan lembut nada suaranya, indah parasnya menyejukkan kelopak mata dan manis senyumannya yang meneduhkan hati.
Aku tak pernah bisa membayangkan bagaimana dan seperti apa rasanya, jika pada hari ini aku bisa melihat dan kembali berjumpa dengan dirinya, menyapanya, lalu kemudian berbincang tentang hal apa pun dengan begitu "INTENS" bersamanya. Jika iya dan sekiranya dia berkenan, aku hanya ingin diberikan kesempatan waktu lebih lama untuk bisa berada dekat disisinya dan puas memandangi keluguan wajahnya tanpa berharap lebih darinya. Itu saja.
Andaikan ada hal yang ingin dia tahu dariku, tentang apa yang aku rasakan terhadap dirinya yang sesungguhnya. Aku hanya ingin mengungkapkan dan memberitahunya bahwasanya; izinkan dan biarkanlah aku dengan segala keterbatasan yang aku miliki untuk tetap merawat dia dalam ingatanku dan selalu mengaguminya dari jauh, meski aku sadar diri, dirinya takkan pernah bisa untuk aku rengkuh; karena tidaklah mungkin pungguk dapat menggapai rembulan.
Almutakin_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar